Perdagangan internasional seperti impor barang dari China tentunya tidak pernah lepas dari kebijakan perdagangan dalam negeri maupun kebijakan perdagangan internasional. Pengaruh kebijakan perdagangan terhadap impor barang dari China berdampak pada aliran barang dan jasa antar negara.
Sebagai salah satu negara yang menjalin hubungan perdagangan signifikan dengan China Indonesia memiliki berbagai kebijakan perdagangan yang mengontrol impor barang dari China. Pada kesempatan kali ini akan membahas seputar pengaruh kebijakan perdagangan terhadap impor barang dari China ke Indonesia.
Mengenal Kebijakan Perdagangan
Kebijakan perdagangan adalah serangkaian regulasi yang dibuat dan diberlakukan oleh pemerintah dalam rangka mengatur aktivitas perdagangan internasional.
Pemerintah membuat kebijakan berupa tarif bea masuk, kuota impor regulasi teknis dan berbagai kebijakan hambatan non tarif lainnya. Dengan adanya kebijakan perdagangan bertujuan untuk menjaga stabilitas ekonomi melindungi industri domestik, dan meningkatkan pendapatan negara.
Jenis-jenis Kebijakan Perdagangan Bidang Impor
Berikut ini merupakan beberapa pengaruh kebijakan perdagangan terhadap impor barang dari China.
1. Kebijakan Tarif Bea Masuk
Penetapan tarif bea masuk merupakan kebijakan perdagangan yang paling umum. Pemerintah selalu menyesuaikan besaran tarif bea masuk untuk seluruh barang impor dari China.
Dengan melakukan penyesuaian tarif maka dapat memberikan pengaruh secara langsung terhadap volume impor barang. Saat tarif bea masuk meningkat, maka barang impor akan naik yang menyebabkan permintaan terhadap barang tersebut semakin menurun.
Begitu pun sebaliknya, saat tarif bea cukai menurun maka harga barang lebih murah sehingga kegiatan impor barang dari China meningkat.
2. Regulasi Non Tarif
Pemerintah Indonesia juga menetapkan regulasi non tarif yang meliputi standar kualitas peraturan teknis persyaratan label, persyaratan kesehatan, dan keamanan. Hal ini juga meliputi prosedur Bea cukai yang ketat sehingga dapat mengurangi aktivitas impor barang dari China.
Regulasi non tarif berisi kebijakan yang memudahkan proses impor seperti penyederhanaan proses Bea cukai yang lebih sesuai dengan produk China. Artinya dengan adanya hambatan non tarif dapat memastikan barang impor sesuai standar yang telah ditetapkan sehingga melindungi konsumen.
3. Perjanjian Perdagangan Bilateral dan Multilateral
Perjanjian perdagangan memiliki peran yang sangat penting untuk menentukan arus perdagangan Indonesia dan China. Adapun perjanjian tersebut meliputi penghapusan hambatan non tarif pengurangan tarif, dan peningkatan kerja sama ekonomi.
Misalnya perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif regional yang sangat mempengaruhi kegiatan impor. Dalam perjanjian tersebut mencakup penghapusan hambatan perdagangan dan pengurangan tarif yang menyebabkan peningkatan impor dari China.
Situasi ketegangan perdagangan yang disebabkan karena perang dagang China dengan negara lain juga memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap pengenaan sanksi dan tarif yang memberikan dampak negatif pada aktivitas impor.
4. Kebijakan Proteksionis
Kebijakan proteksionis mendukung aktivitas produksi barang dalam negeri sehingga dapat meminimalisir dependensi pada impor barang dari negara lain. Misalnya diberlakukan adanya kuota impor dan subsidi industri lokal yang dapat mengurangi aktivitas impor dari China. Namun kebijakan yang lebih terbuka pada perdagangan bebas dapat menyebabkan peningkatan impor.
Kebijakan kuota impor bertujuan untuk memberikan batasan jumlah produk yang berasal dari luar negeri dalam kurun waktu tertentu. Tujuannya adalah memberikan proteksi pada barang-barang dalam negeri yang kalah saing baik dari segi produk maupun harga.
Diterapkannya kuota impor mekanismenya dibagi menjadi dua yaitu kuota tersembunyi dan pengekangan ekspor sukarela.
Kuota tersembunyi artinya negara memberikan batasan kiriman barang tanpa gamblang menyebutkan penerapan kota impor dari negara lain.
Sedangkan pembatasan ekspor sukarela artinya kuota ditentukan oleh negara yang hendak melakukan ekspor ke negara mitra dengan sistem penentuan secara sukarela.
5. Fluktuasi Nilai Tukar Mata Uang
Tidak dapat dipungkiri beberapa kebijakan moneter dapat mempengaruhi nilai tukar mata uang di mana hal ini juga berpengaruh terhadap harga barang impor. Pasalnya, nilai tukar yang menguntungkan bisa menyebabkan produk barang dari China bisa didapatkan dengan harga lebih murah, sehingga aktivitas impor semakin meningkat.
6. Kebijakan Fiskal dan Insentif
Aktivitas impor barang dari China dapat meningkat apabila ada insentif pajak atau subsidi. Selain itu, kebijakan fiskal juga dapat menekan konsumsi barang impor misalnya barang impor dengan pajak penjualan tinggi yang dapat mengurangi volume aktivitas impor.
7. Larangan Impor
Larangan impor merupakan salah satu kebijakan di bidang impor yang melarang aktivitas pengiriman barang dari luar negeri ke dalam negeri dengan tujuan tertentu.
Ada beberapa kategori atau kriteria barang yang dilarang impor, yaitu barang berbahaya dan barang rusak. Berikut ini merupakan beberapa jenis barang larangan impor ke Indonesia.
- Alat kesehatan dengan kandungan merkuri
- Perkakas tangan sudah jadi
- Limbah bahan berbahaya dan beracun, limbah non bahan berbahaya dan beracun.
- Bahan berbahaya dan beracun
- Bahan obat
- Makanan tertentu
- Barang berbasis sistem pendingin dengan CFC dan HCFC-22
- Karung bekas, kantong bekas, dan pakaian bekas
- Gula jenis tertentu
- Beras jenis tertentu
- Bahan perusak lapisan ozon
Dampak Kebijakan Perdagangan Impor Barang dari China Terhadap Industri Lokal
Pemberlakuan kebijakan perdagangan mengenai regulasi impor barang dari China memberikan dampak yang cukup signifikan pada industri lokal di Indonesia.
Pada satu sisi, kebanyakan produk impor memiliki harga yang cenderung lebih murah sehingga dapat menekan harga produk lokal yang menyebabkan persaingan semakin meningkat.
Namun di sisi lain, barang impor yang berkualitas tinggi dengan harga murah juga dapat meningkatkan efisiensi serta produktivitas industri lokal, terutama produksi barang yang menggunakan komponen atau bahan baku dari China.
Pengaruh kebijakan perdagangan terhadap impor barang dari China memberikan dampak pada tenaga kerja. Pasalnya, apabila industri lokal tidak mampu bersaing maka dapat menyebabkan industri tersebut tutup beroperasi atau mengurangi skala sehingga menciptakan pengangguran.
Meskipun di sisi lain peningkatan persaingan juga dapat memotivasi pengembangan keterampilan tenaga kerja lokal yang mendukung efisiensi dan inovasi.
Selain itu, kebijakan perdagangan impor barang dari China juga menyebabkan peningkatan investasi asing. Pada beberapa kasus, terdapat perusahaan China yang berinvestasi pada negara yang melakukan impor produk dari negara China tersebut kemudian membangun fasilitas produksi yang membuka lapangan kerja sekaligus transfer teknologi.
Dalam rangka melindungi industri lokal pemerintah memberlakukan kuota impor atau tarif. Hal tersebut dapat memberikan waktu untuk industri lokal beradaptasi dan bersaing dengan industri asing. Pemerintah juga dapat membantu industri lokal dalam meningkatkan daya saing melalui subsidi atau insentif.
Identifikasi Produk Terdampak Aturan Impor Baru
Pengaruh kebijakan perdagangan terhadap impor barang dari China memberikan dampak terhadap beberapa produk impor. Kementerian perdagangan Indonesia mengidentifikasi setidaknya terdapat 8 kelompok produk yang terkena dampak aturan impor baru. Produsen dan distributor produk-produk tersebut akan merasakan implikasi yang cukup signifikan dari aturan ini.
Berikut merupakan delapan daftar kelompok produk yang terkena pengetatan.
- Produk keramik
- Besi dan baja
- Produk plastik dan karet
- Bahan kimia
- Produk bahan baku tekstil dan tekstil telah jadi
- Mesin dan alat elektrik
- Mesin dan alat mekanik
- Barang elektronik dan komponennya
Kesimpulannya, pengaruh kebijakan perdagangan terhadap impor barang dari China sangat signifikan misalnya pada volume dan nilai impor barang dan China. Pemerintah perlu mempertimbangkan terkait dampak kebijakan tersebut terhadap perekonomian dalam negeri dan hubungan perdagangan internasional.